Rabu, 15 April 2015

#Masih berfikir untuk tidak bermimpi? (KanTin HAMKA)

#Masih berfikir untuk tidak bermimpi?
Mungkin istilah ini ada benarnya, jangan hanya berani bermimpi di langit-langit kamar, bermimpilah setinggi-tingginya, menembus langit biru mencapai luasnya angkasa. Setidaknya ketika kita jatuh, kita berada diantara bintang-bintang. Terbersit begitu saja ketika berbicara mengenai mimpi, impian, harapan, cita-cita dan beragam kata yang masih serumpun.
Jumat Barakah minggu kedua di bulan april ini mungkin merupakan salah satu hari kebanggaan bidang keilmuwan. Kau tahu kenapa? Ya, Jumat ini bidang keilmuwan IMM HAMKA meLaunching kegiatan diskusi anggotanya dengan nama KanTin HAMKA. Tak perlu dipermasalahkan kenapa namanya seperti itu? Yang pernah saya denger sich suatu organisasi itu tidak akan berkembang atau maju bila hanya mengikuti kebiasaannya. Jadi mungkin setidaknya memperbaharui nama kegiatan diskusi merupakan salah satu langkah kongkrit untuk lebih maju.
HAMKA yang pada dasarnya didominasi oleh IMMawati-IMMawati yang kece abis segera bergerak cepat dan meluncur ke Masjid At-Taqwa Patemon ketika waktu magrib berpindah ke Isya’. Tak ketinggalan para immawan yang bisa kita hitung dengan jari juga ikut berbondong menuju kesana.
Seperti yang telah dikatakan di awal kenapa kita harus bermimpi, diskusi malam itupun mengangkat hal yang sama, yakni mengenai penting gag sich cita-cita itu atau penting gag sich mimpi itu? Apa yang ada di benakmu ketika dilontarkan pertanyaan mengenai apa itu mimpi. Setiap orang pasti punya jawaban mereka masing-masing bukan? Pada intinya mimpi/ cita-cita itu bisa dikatakan apa yang kita harapkan, atau dengan kata lain, apa yang menjadi tujuan hidup kita. Kau tau ketika kita berbicara mimpi, tentu saja semua itu tidak terlepas dg usaha yang kita lakukan untuk menujunya dan juga mengenai tawakkal itu sendiri. Apakah sebenarnya kita sudah bertawakkal kepada Allah? Jawaban kita seharusnya tentu saja iya. Karena Allahlah sang pemilik kehidupan. Sebenarnya ada 3 hal pokok tentang tawakkal kita kepada Allah yaitu, Tawakkal kepada Allah sebagai pencipta, tawakkal kepada Allah sebagai pemberi rezeki dan tawakkal kepada Allah sebagai pemilik.
Pembahasan yang begitu menarik tentunya ketika kita berbicara ttg mimpi. Bukan begitu? Tentu saja kita boleh bermimpi apapun, menjadi apapun dan menginginkan apapun, toh itu hak kita untuk bermimpi, selama bermimpi itu masih gratis dan tidak dilarang, maka kita boleh bermimpi apa saja. Tapi bagaimana dengan takdir? Ada apa dengan takdir, apa yang salah dengan takdir? Bagaimana kalau kita tidak ditakdirkan dengan apa yang kita impikan? Apakah kita lantas kecewa dengan hal itu? Jangan kecewa semudah itu kawan. Kau masih punya begitu banyak harapan hidup. Kau tak usah lantas kecewa dan berkecil hati, mungkin saja Allah punya rencana lain untukmu. Yang pasti tentunya itu lebih baik menurut Allah yang Allah peruntukkan untukmu, jika kau menyadarinya. Mungkin kita lupa satu hal, kita lupa berdo’a pada Allah. Setelah merasakan lelahnya berjuang dan berusaha, itu semua akhirnya sia-sia jika semua hal itu tidak kita sandarkan pada Allah. Kita lupa caranya berdoa, kita lupa caranya bersujud pada Allah, telah sombongkah kita? ternyata semua itu terletak pada do’a kita sendiri. Sebenarnya kunci dari semua itu adalah do’a. Tidakah kau tau bahwa sebenarnya tidak ada yang mampu mengubah taqdir melainkan do’a. kuatkan do’a kita kawan. Kita akan membuktikan sendiri do’a itu pada akhirnya.
Mengenai impian dan harapan yang kita cita-citakan tak perlu kita risaukan, tak perlu kita timang, ataupun kita pikir ulang. Bermimpilah besar, bermimpilah setinggi-tingginya. Pada akhirnya semua itu kembali pada keyakinanmu. Seberapa besar kita yakin pada mimpi kita. Tenang saja kawan, kita tdk perlu mengkhawatirkan cemooh atau cibiran orang lain tentang mimpi kita. Tak perlu kita ciut ataupun minder dengan mimpi kita. Kau tahu hal yang Sebenarnya. Kita tak  perlu membuktikan mimpi kita itu pada orang lain. Cukup buktikan pada diri kita sendiri bahwa kita bisa melebihi apa yang kita pikirkan. Dan yang patut kita ingat adalah, selalu ada Allah di setiap hal yang kita yakini baik.

Jadi, kenapa kita takut bermimpi besar. Kau tau tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Dan kenapa begitu penting sampai kita repot-repot bermimpi. Karena bermimpi itu mengasyikkan kawan, kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan. Dengan impian dan harapan kita telah membuat hidup kita lebih bermakna, membuat hidup kita lebih bersemangat dan menjadikan  hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. So, kenapa kau masih berfikir untuk tidak bermimpi. Mari bermimpi bersama, wujudkan impian besar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar