#Masih berfikir untuk
tidak bermimpi?
Mungkin istilah ini ada benarnya, jangan hanya berani
bermimpi di langit-langit kamar, bermimpilah setinggi-tingginya, menembus
langit biru mencapai luasnya angkasa. Setidaknya ketika kita jatuh, kita berada
diantara bintang-bintang. Terbersit begitu saja ketika berbicara mengenai
mimpi, impian, harapan, cita-cita dan beragam kata yang masih serumpun.
Jumat Barakah minggu kedua di bulan april ini mungkin
merupakan salah satu hari kebanggaan bidang keilmuwan. Kau tahu kenapa? Ya,
Jumat ini bidang keilmuwan IMM HAMKA meLaunching
kegiatan diskusi anggotanya dengan nama KanTin
HAMKA. Tak perlu dipermasalahkan kenapa namanya seperti itu? Yang pernah
saya denger sich suatu organisasi itu tidak akan berkembang atau maju bila
hanya mengikuti kebiasaannya. Jadi mungkin setidaknya memperbaharui nama
kegiatan diskusi merupakan salah satu langkah kongkrit untuk lebih maju.
HAMKA yang pada dasarnya didominasi oleh IMMawati-IMMawati
yang kece abis segera bergerak cepat dan meluncur ke Masjid At-Taqwa Patemon
ketika waktu magrib berpindah ke Isya’. Tak ketinggalan para immawan yang bisa
kita hitung dengan jari juga ikut berbondong menuju kesana.
Seperti yang telah dikatakan di awal kenapa kita harus bermimpi,
diskusi malam itupun mengangkat hal yang sama, yakni mengenai penting gag sich
cita-cita itu atau penting gag sich mimpi itu? Apa yang ada di benakmu ketika
dilontarkan pertanyaan mengenai apa itu mimpi. Setiap orang pasti punya jawaban
mereka masing-masing bukan? Pada intinya mimpi/ cita-cita itu bisa dikatakan
apa yang kita harapkan, atau dengan kata lain, apa yang menjadi tujuan hidup
kita. Kau tau ketika kita berbicara mimpi, tentu saja semua itu tidak terlepas
dg usaha yang kita lakukan untuk menujunya dan juga mengenai tawakkal itu
sendiri. Apakah sebenarnya kita sudah bertawakkal kepada Allah? Jawaban kita
seharusnya tentu saja iya. Karena Allahlah sang pemilik kehidupan. Sebenarnya
ada 3 hal pokok tentang tawakkal kita kepada Allah yaitu, Tawakkal kepada Allah
sebagai pencipta, tawakkal kepada Allah sebagai pemberi rezeki dan tawakkal
kepada Allah sebagai pemilik.
Pembahasan yang begitu menarik tentunya ketika kita
berbicara ttg mimpi. Bukan begitu? Tentu saja kita boleh bermimpi apapun, menjadi
apapun dan menginginkan apapun, toh itu hak kita untuk bermimpi, selama
bermimpi itu masih gratis dan tidak dilarang, maka kita boleh bermimpi apa
saja. Tapi bagaimana dengan takdir? Ada apa dengan takdir, apa yang salah
dengan takdir? Bagaimana kalau kita tidak ditakdirkan dengan apa yang kita
impikan? Apakah kita lantas kecewa dengan hal itu? Jangan kecewa semudah itu
kawan. Kau masih punya begitu banyak harapan hidup. Kau tak usah lantas kecewa
dan berkecil hati, mungkin saja Allah punya rencana lain untukmu. Yang pasti
tentunya itu lebih baik menurut Allah yang Allah peruntukkan untukmu, jika kau
menyadarinya. Mungkin kita lupa satu hal, kita lupa berdo’a pada Allah. Setelah
merasakan lelahnya berjuang dan berusaha, itu semua akhirnya sia-sia jika semua
hal itu tidak kita sandarkan pada Allah. Kita lupa caranya berdoa, kita lupa
caranya bersujud pada Allah, telah sombongkah kita? ternyata semua itu terletak
pada do’a kita sendiri. Sebenarnya kunci dari semua itu adalah do’a. Tidakah
kau tau bahwa sebenarnya tidak ada yang mampu mengubah taqdir melainkan do’a.
kuatkan do’a kita kawan. Kita akan membuktikan sendiri do’a itu pada akhirnya.
Mengenai impian dan harapan yang kita cita-citakan tak perlu
kita risaukan, tak perlu kita timang, ataupun kita pikir ulang. Bermimpilah
besar, bermimpilah setinggi-tingginya. Pada akhirnya semua itu kembali pada
keyakinanmu. Seberapa besar kita yakin pada mimpi kita. Tenang saja kawan, kita
tdk perlu mengkhawatirkan cemooh atau cibiran orang lain tentang mimpi kita. Tak
perlu kita ciut ataupun minder dengan mimpi kita. Kau tahu hal yang Sebenarnya.
Kita tak perlu membuktikan mimpi kita
itu pada orang lain. Cukup buktikan pada diri kita sendiri bahwa kita bisa
melebihi apa yang kita pikirkan. Dan yang patut kita ingat adalah, selalu ada
Allah di setiap hal yang kita yakini baik.
Jadi, kenapa kita takut bermimpi besar. Kau tau tidak ada
yang tidak mungkin bagi Allah. Dan kenapa begitu penting sampai kita
repot-repot bermimpi. Karena bermimpi itu mengasyikkan kawan, kita bisa menjadi
apapun yang kita inginkan. Dengan impian dan harapan kita telah membuat hidup
kita lebih bermakna, membuat hidup kita lebih bersemangat dan menjadikan hal yang tadinya tidak mungkin menjadi
mungkin. So, kenapa kau masih berfikir untuk tidak bermimpi. Mari bermimpi
bersama, wujudkan impian besar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar